Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the spidermag-pro domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/artikelb234boke/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Cerita Sex Ketika Cewek Cantik Ingin Melihat Atau Menyaksikan Senjata Pria - Artikel Bokep - Artikel Cerita Seks - Artikel Sex Dewasa - Cerita Dewasa

Cerita Sex Ketika Cewek Cantik Ingin Melihat Atau Menyaksikan Senjata Pria

Cerita Sex Ketika Cewek Cantik Ingin Melihat Atau Menyaksikan Senjata Pria

Cerita Sex Ketika Cewek Cantik Ingin Melihat Atau Menyaksikan Senjata Pria

Comments Off on Cerita Sex Ketika Cewek Cantik Ingin Melihat Atau Menyaksikan Senjata Pria

Ceritanya ini. Semenjak anakku masuk SMP, saya mau tak mau mengantarkan sendiri ia kesekolah pagi-pagi.Sekolahnya cukup jauh dari rumah, memiliki jarak sekitaran 45 menit. Saya tiap hari harus bangun pagi sekali supaya saya dapat sampai ke sekolah anakku sekitaran jam 7 kurang 10, karena sekolah diawali jam 7 tepat. Dari mengantarkan sekolah saya mustahil kembali kembali lagi ke rumah, karena saya harus sampai di dalam kantor jam 9.

Cersex Pembantu – Jarak sekolah dengan kantorku sekitaran 10 menit perjalanan . Maka tiap pagi saya telah ada di kantor jam 7 pagi. Kantorku tempati gedung tingkat. Tiap saya sampai kantor, yang pertama saya kerjakan ialah membuang air kecil. Rutinitasku tiap hari minum air putih sekitaran 1,5 ltr di saat mendekati pergi dari rumah, hingga sesampainya di dalam kantor saya benar-benar tersesak kencing. Ini saya kerjakan adalah therapy air putih untuk kesehatan. Kerap kali saat saya akan kencing, wc sedang dibikin bersih oleh petugas cleaning servis. Umumnya saya tahan sesaat sekalian menanti wc selesai dibikin bersih.

Permasalahannya yang bersihkan petugas cleaning servisnya ialah cewek, menjadi saya cukup enggan . Sesuatu hari saya sangat tersesak kencing. Rasanya menanti Yani, demikian nama petugas cleaning servis, merampung kerjanya tidak mungkin. Saya pada akhirnya menerobos saja lantas buka celana dan secara langsung memancurkan air yang menyesak akan keluar.

Di saat itu Yani sedang mengepel lantai pada bagian ujung WC hingga ia tidak sebelumnya sempat keluar. Karena bila keluar harus lewat tempatku berdiri. Mahfum WCnya tidak begitu luas. Saya berpikiran, toh ia tidak dapat menyaksikan karena tempatnya cukup dibelakangku. Andaikan ada orang kencing di sebelahku tidak bisa menyaksikan. Permasalahannya tidak sedap saja kencing sementara disana ada cewe. Yani telah lama saya mengenal. Ia kerap saya mintai tolong untuk beli makan siang di warung yang terdapat banyak di muka gedung.

Sudah pasti ada biaya saya beri, yang terkadang biayanya sama atau jika dibulatkan jadi lebih besar dari harga orderku. Jadi ia memang dekat denganku. Yani umurnya masih sekitaran 18 tahun. Ia drop-out dari SMA kelas 2. Bila berseragam cleaning servis, ia tidak kelihatan seksi, tapi bila menggunakan jeans dan kaus, terlihat pahanya yang gempal dan susunya yang menggembung.

“Sorry ya yan saya tidak tahan kepingin sekali nih,” kataku.

“Ah tidak pa pa pak , tidak terlihat kok,” ucapnya.

“Ah terlihat tidak apapun ,

” kataku memikat sekalian melepaskan kencingku yang benar-benar mendesak.

“Ih Bapak genit ah,

“ucapnya sekalian terus bersihkan lantai.

“sudah sebelumnya pernah simak apa belum,

” tanyaku memikat kembali.

“Aslinya ya belum lah pak, jika di film beberapa kali sudah.

“Sini dech jika ingin simak, yang asli,” kataku.

“Ah bapak ….., saya malu ah,” ucapnya.

“Lho yang malu memang semestinya siapa, kamu kok menjadi terbalik.” kataku.

“Memang Bapak tidak malu,” jawabannya sekalian merapat.

Ternyata ada pula kemauan ia menyaksikan bentuk asli alat paling rahasia seorang pria. “Ih kok kecil ya pak, di beberapa film sepertinya besar sekali,” kata yani sekalian mengincar barangku dari samping. “Ya iyalah, yang difilm itu kan barangnya orang bule dan negro yang tubuhnya besar, lagian barangnya kan siap tempur, lha inilah kembali malas karena sedang mancur dan kembali orang Indonesia kan tidak segede orang barat,” kataku. ” O begitu ya pak,” ucapnya Perbincangan singkat itu membuat barangku perlahan-lahan memuai. Saya kencing memang lumayan lama karena yang dikeluarkan rasanya memang banyak.

Yani tetap memerhatikan barangku. Ia tidak malu kembali karena ia ambil posisi lebih terang untuk menyaksikan. Sesudah semua keluar saya membersihkan ujung penisku sama air yang mancur keluar toilet. Yani masih semangat menyaksikan barangku. “Memiliki bentuk lucu pak, kaya gunakan topi,” ucapnya. “Jika ingin pegang, bisa kok, pegang saja.” Kataku. Yani tidak punyai keberanian mencapai barangku. Ku pegang tangannya dan kubimbing ke penisku. Awalnya ia malu hingga tangannya cukup dikakukan, tapi karena saya ambil terus pada akhirnya ia melemas. Tangannya kubekapkan ke penisku yang telah berdiri prima. Kuremas tangannya supaya ia meremas barangku.

Ia meremas dan saya rasakan nikmat. ” Aduh kok keras dan anget begini sich Pak,” ucapnya. Saya tidak menjawab karena nikmati kesan remasan Yani. “Sudah ah pak kelak saya tidak kerja-kerja,” ucapnya akhiri remasan di penisku. Aku juga tutup resleting dan keluar wc ke arah meja kerjaku. Sepagi ini tidak ada karyawan yang tiba. Saya senang nikmati kesan pagi. Sekalian menanti karyawan yang lain tiba, saya searching pada internet sekalian berangan-angan agar semakin jauh dengan Yani. Dalam benakku kacau, ia cleaning servis, sedangkan saya dikantor ini cukup punyai kedudukan yang terpandang. Jika contohnya saya ada affair dengan Yanti lantas dibongkar, wah malunya bukan bermain. Tetapi dibalik itu, Yanti lumayan menarik.

Selama ini telah lebih gampang memprosesnya untuk tindak lanjut. Wah bagaimana ya saya kebingungan . Andaikan saja ia bukan bekerja sebagai cleaning servis di gedung tempat kantorku ada, saya tentu tidak berpikir panjang mengarapnya. Hari selanjutnya saya tiba cukup lebih pagi, karena jalanan cukup kendur. Sesampainya dikantor, Yani tetap bersihkan ruangan kerja. Menyaksikan saya tiba dan secara langsung ke arah WC, Yani juga turut juga masuk. “Pak ingin tahu ingin simak , sepanjang malam menjadi pikirkan pak karena Bapak sich,” ucapnya. Saya sudah pasti biarkan ia turut masuk dan melihat barangku. Ini kali ia kusuruh memegang tangkai penisku yang mancur. Celana cukup saya turunkan, hingga bukan saja tangkai penis yang bebas, tapi kantong menyan di bawahnya terlepas.

Di pegang Yani penisku menjadi memuai, dan kencing nya mengecil, hingga pembasmiannya menjadi semakin lama. Usai semua keluar saya sampaikan bagaimana membersihkan tersisa air seni di ujung penisku. Yani keliatannya ingin tahu sekali, hingga ia menurut saja perintahku. Lepas itu di sentuh-sentuh sisi kantong menyan. ” Pak ini apa kok empuk-empuk,” tanyanya.

Saya terangkan dan saya peringatkan supaya ia tidak meremas kantong pelirku, karena rasanya sakit dan sengal, kalausempat ia remas sisi tersebut. Kantong pelirku ditimang-timangnya, lantas batangku di genggamnya. ” Ih gemes dech pak rasanya ingin ngremes saja,” kata Yani. Yani gadis yang cukup agresif dan keinginantahuannya lumayan besar. Walau sebenarnya ia tidak pernah punyai kekasih. Berpacaran di sekolah dahulu sekedar hanya jalan bersama, menonton, tidak kurang dari itu . Maka ia sebetulnya tidak pernah disentuh lelaki. Saya tidak dapat tinggal diam, tanganku menyentuh susunya yang cukup menggembung. Di luar pakaiannya saya remas-remas. Yani kutarik dan kupeluk dari belakang.

MONA4D

Artikel Bokep

Create Account



Log In Your Account